Sulitnya menggunakan software desain grafis tertentu yang memiliki banyak fitur terkadang menjadi kendala bagi sebagian penggunanya. Hal ini juga sering dirasakan oleh para freelancer di bidang seni.
Di mana permasalahan tersebut bisa mengganggu aktivitasnya terkait dengan pekerjaan. Bagi seorang freelancer, waktu dianggap sangat berharga karena berkaitan dengan sukses dan tidaknya dari sebuah pekerjaan.
Untuk itu, mereka memerlukan perangkat lunak untuk keperluan desain grafis yang sesuai dengan fungsi utama dan kebutuhannya seperti ulasan berikut ini.
Baca juga : 6 Ide Bisnis Online Untuk Mahasiswa Tanpa Modal
Jenis-Jenis Software Desain Grafis dan Fungsinya
Jenis-Jenis Software Desain Grafis dan Fungsinya
Semakin banyaknya aplikasi desain grafis yang diciptakan untuk industri seni seperti desain grafis dengan beragam fitur tertentu menjadi salah satu tantangan tersendiri. Sebagai pengguna, kita harus mampu mengetahui jenis dan fungsi utama dari software tersebut untuk memudahkan pekerjaan kedepannya.
Baca juga : 8 Aplikasi Desain Grafis Gratis Di Android (Terbaru)
1. Perangkat lunak khusus untuk editing foto
Perangkat lunak seperti Adobe Photoshop danAffinity Photo memang dirancang secara khusus untuk keperluan editing dan mengolah objek berbasis foto. Fitur pada kedua software itu juga memungkinkan pengguna melakukan manipulasi gambar sesuai dengan kreativitas masing-masing.
2. Software pengolah desain berbasis vektor
Selain berbasis foto atau gambar, ada juga perangkat lunak khusus yang dibuat untuk mengolah grafis berbasis vektor. Berikut ini merupakan software pengolah gambar vektor yaitu Software populer untuk kategori ini adalah Adobe Illustrator, Corel Draw, dan Affinity Designer. program aplikasi coreldraw termasuk program aplikasi pengolah gambar dimana coreldraw adalah jenis software desain grafis yang sangat populer dari dulu hingga kini. Ketiga aplikasi desain grafis tersebut memiliki kekurangan maupun kelebihan masing-masing di mata penggunanya.
3. Aplikasi tertentu untuk membuat desain website
Ada juga tools yang memang dibuat secara spesifik seperti Adobe XD, Figma, Invision, dan Sketch untuk merancang tampilan antarmuka sebuah website hingga aplikasi mobile.
Tips Memilih Software Desain Grafis Bagi Freelancer
Tips Memilih Software Desain Grafis Bagi Freelancer
Di bawah ini adalah tips untuk memilih software bagi freelancer agar tidak salah ketika menentukan desain.
Baca juga : 3 Tips Jitu Membeli Komputer PC All In One
1. Kenali Fungsi Utama dari Perangkat Lunak
Penggunaan software desain grafis agar sesuai dengan tujuan dan hasil akhir dari sebuah karya berbasis grafis adalah mengenali fungsi utamanya. Dengan mengetahui karakteristik dari perangkat lunak tersebut, maka secara otomatis akan mengenali fungsi utama sekaligus tujuan berupa hasil akhirnya.
Apalagi saat ini sudah banyak pilihan perangkat lunak yang terkadang membuat seorang freelancer merasa kebingungan. Terutama bagi seorang pemula yang baru terjun ke dunia tersebut.
Penyebabnya sendiri terdiri dari banyak faktor. Mulai dari soal harga, kemudahan dari sisi pemakaian, hingga menuruti permintaan klien.
2. Pastikan Telah Menguasai Fitur-fitur Utamanya
Menguasai pemakaian sebuah software desain grafis merupakan sesuatu yang mutlak bagi seorang freelancer. Salah satu caranya adalah dengan memilih salah satu dari sekian pilihan perangkat lunak yang ada di pasaran.
Software tersebut kemudian bisa dipelajari sambil berlatih menggunakannya secara langsung. Penguasaan terhadap sebuah perangkat lunak desain grafis tertentu tidak hanya akan membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, namun juga memiliki nilai lebih di mata klien.
Untuk meraih itu semua, syarat terpenting adalah menguasai fitur utama sambil menambah jam terbang lewat praktik. Jangan sampai fitur utama yang ada di dalamnya tidak diketahui.
Baca juga : 10 Aplikasi Untuk Membuat Undangan Pernikahan Di HP Android
3. Sesuaikan Outputnya dengan Permintaan Klien
Masing-masing software desain grafis memiliki hasil akhir berupa file dengan ekstensi tertentu. Dalam beberapa kasus, banyak sekali freelancer sering merasa kesulitan ketika klien mereka meminta output berbeda dari yang dihasilkan.
Sehingga mau tidak mau, kita sebagai freelancer terpaksa harus menyesuaikan hal tersebut. Sebagai contoh, kita menggunakan software Corel Draw dengan hasil akhir berupa file CDR, namun klien ternyata meminta file berekstensi AI yang notabene hasil output dari Adobe Ilustrator.
Maka menggunakan aplikasi converter terkadang tidak efektif karena hasilnya tentu saja berbeda. Pekerjaan seperti freelancer di bidang seni seperti desain grafis, memang sebenarnya tidak mudah dilakukan karena memerlukan ketelitian yang sangat tinggi.
Selain itu, harus ada penguasaan alat penunjangnya seperti software desain yang mutlak diperlukan. Agar memudahkan sekaligus mempercepat selesainya orderan milik klien. Oleh karena itu, sebagai Freelancer hendaknya lebih paham apa yang dibutuhkan para klien.
Jangan sampai klien merasa pekerjaan kita asal-asalan sehingga membuat klien tidak ingin menggunakan jasa software desain grafis lagi. Usahakan klien tersebut bisa senyaman mungkin menggunakan jasa kita, agar kedepannya lebih banyak lagi klien yang datang.